BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Salam Perjuangan

Photobucket

"Siapa bilang masuk surga itu mudah?



Syurga meminta tebusan yang sangat mahal.



Kesedaran yang Tinggi Amal yang Besar.



Keberanian yang tak kenal gentar.



Dan lebih dari segalanya, surga meminta ketakutan




dan cinta kita pada Tuhan Semesta Alam."







UKHUWAH SUFI




Khas buat para tetamu ziarah sekalian.

Ribuan terima kasih kami ucapkan

atas kesudian kalian menziarahi blog ini.

Sekiranya sahabat sekalian ingin berkongsi pendapat,

ilmu atau apa sahaja, silalah tinggalkan alamat blog

atau email sahabat di sini. Atau seandainya

sahabat ingin memberi sebarang komen untuk

penambah baikan, juga amat saya alu-alukan.

Salam ukhwah sufi buat semua.

3237356611_17939b76b7



“Sahabat yang paling baik adalah apabila kamu melihat wajahnya,

kamu teringat akan Allah, mendengar kata-katanya menambahkan

ilmu agama, melihat gerak-gerinya teringat mati.”


41



Sahabat yang baik adalah sahabat yang selalu mengingatkan kita kepada Allah…

Hari ini bersahabat, esok kita bersahabat dan selamanya kita bersahabat..

Jika hari esok diri ini tiada lagi di dunia ini…

Kutetap mengharapkan kita bersahabat…

Diri ini mengharapkan kita sama-sama selamat sampai ke sana..


Nikmat paling manis apabila Allah mentarbiyah kita


dengan pelbagai ujian, namun tautan ukhuwah


mampu berhadapan dengan sejuta kesulitan,


yang memberi suntikan semangat perjuangan..

alirkan halawatul ukhwah,

kesungguhan dalam berjuang melalui tautan hati..

HAK CIPTA TERPELIHARA 2010









Ingatlah,ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, Sesungguhnya Aku akan menciptakan di muka bumi seorang khalifah.Para malaikat serentak berkata,Apakah Engkau hendak menciptakan di muka bumi (makhluk) yang akan melakukan kerusakan dan akan menumpahkan darah di dalamnya, padahal kami senantiasa bertasbih dengan menyanjungMu dan mensucikanMu? Seraya Allah menjawab,Sungguh Aku lebih mengetahui apa-apa yang tidak kalian ketahui. (QS. Al-Baqarah ayat 30).

TIKA DINIHARI :)

Sahabat Ku, Ucapkanlah Perkataan Ini..



Asalamualaikum dan salam ukhuwah sufi buat semua.. sedang asyik di belengu masalah dan terperok kat dlm bilik ni rase bosan la pulak mangadap computer, tibe2 datang satu ilham nak create sebuat blog dgn bantuan rakan..jadi kami sepakat nak kongsi blog ni.. jadi ini maybe pemulaan buat semua.. di harap blog ni sikit sebanyak memberi manfaat kepada kite semua..





Sabtu, 8 Mei 2010

Cukuplah Allah sebagai Penolong Kami.



Hasbunallah wani'mal wakil (Cukuplah Allah sebagai penolong kami, dan Allah adalah sebaik-baik tempat bersandar). 
Surah Ali `Imran (3): 173


Di negeri Babilonia hidup seorang raja yang sangat zalim. Namrud bin Kan’an bin Kusy, namanya. Seturut catatan sejarah, Namrud dan segenap rakyatnya adalah para penyembah patung. Konon, dalam lingkungan sosial seperti inilah Nabi Ibrahim `alaihi salaam lahir dan tumbuh dewasa. Tak aneh bila ayahanda Ibrahim sendiri pun seorang penyembah berhala sejati. Kendati demikian, Ibrahim sendiri bukanlah sosok yang mudah manut dengan keadaan yang menyesatkan. Ia bukanlah tipikal anak yang takluk pada kehendak semena-mena orang tua. Di matanya, kebiasaan ayah dan rakyat Babilonia menjadikan benda mati sebagai Tuhan itu jelas-jelas sebuah kedunguan. Sesuatu yang tidak logis. Irasional, tak masuk akal. Maka ia pun berontak. Ia bertekad menghancurkan patung-patung sesembahan rakyat Babilonia tersebut. Dengan sebilah kapak tajam yang terhunus di tangannya, ia merangsek masuk ke tempat dimana berhala-berhala itu dipancangkan. Sejurus kemudian kapak Ibrahim telah berayun-ayun, melesat-lesat, menghantam patung-patung itu. Semua roboh, hancur berkeping-keping, kecuali satu patung yang paling besar. Di patung besar itulah, Ibrahim mengalungkan kapak sebagai sebuah taktik jitu menguji keyakinan rakyat Babilonia.


Keesokan harinya ketika rakyat Babilonia hendak beribadah, semua tiba-tiba histeris dan terperanjat bukan kepalang melihat tuhan-tuhan mereka telah roboh dan hancur. Mereka kalap, marah dan langsung menyelidiki siapa gerangan pelakunya. Setelah mengorek informasi ke sana sini, sosok Ibrahim pun terkuak sebagai tersangka. Ia pun disidang di pengadilan babilonia. Kepada para hakim Ibrahim berkilah. Ia tidak mengakui bahwa tindakan anarki itu perbuatannya. Ia berdalih bahwa patung yang paling besar itulah yang berbuat: “Bukankah kapak itu tergantung di lehernya? Tanyalah padanya!” mereka tercengang dan meradang atas jawaban Ibrahim. “Mana bisa patung itu bicara?” jawab mereka kesal. Akhirnya Ibrahim berkata kembali: “Tidak bisa? Lalu kenapa kalian menyembahnya? Setan telah memperdaya kalian. Kembalilah kepada Allah! Dialah Tuhan Yang Maha Esa.” Namun orang-orang yang sesat memang tidak mau mengakui kekalahannya. Akhirnya, para hakim tetap memutuskan vonis mati Ibrahim dengan cara membakarnya hidup-hidup. Kita tahu, akhirnya, Ibrahim pun tak bisa melawan. Ia rela raganya dijilati api, tapi ia tidak ridho jiwanya terlalap si jago merah. Maka Ibrahim pun berpasrah diri. Pada detik-detik genting inilah, mulutnya dan hatinya basah oleh lafal ‘hasbunallah wa ni’mal wakil’ (cukup Allah sebagai penolongku, dan Allah adalah sebaik-baik pelindung). Dan Allah mendengar doa lirih Ibrahim, hingga satu firman pun turun: “Hai api, jadilah dingin! Jadilah keselamatan bagi Ibrahim!” dan api itu akhirnya tak mampu melahap tubuh Ibrahim. Ia selamat. Ia menumpas segala kegundahannya bersama kekuatan Illahi yang bersemayam di qolbunya.

Ibrahim tak sendiri. Junjungan kita, Rasulullah sollallahu `alahi wasallam, pun mendedahkan doa senada tatkala sebagian tentaranya bersikap setengah hati menghadapi pasukan musyrik yang senjata dan bekal perangnya lebih bayak. Ternyata kata hasbunallah wa ni’mal wakil yang ditutur Rasul Muhammad sollallahu `alaihi wasallam itu langsung menepis rasa takut pasukannya sehingga mereka mengucap hal yang serupa dan iman mereka pun kian berkembang.

0 ulasan:

Related Posts with Thumbnails